Pulau Tunda, 10–12 Mei 2025 — Komunitas mahasiswa SINESIA (Sinergi Negeri Indonesia) kembali menunjukkan komitmennya terhadap pelestarian lingkungan melalui kegiatan penanaman mangrove dalam rangkaian program Bakti Negeri 7 yang berlangsung di Pulau Tunda, Banten. Aksi ini menjadi salah satu program unggulan dalam agenda pengabdian yang berlangsung selama tiga hari, sejak 10 hingga 12 Mei 2025.
Dengan mengenakan kaus biru khas SINESIA, para relawan terjun langsung ke wilayah pesisir Pulau Tunda untuk melakukan penanaman puluhan bibit mangrove bersama warga setempat. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat ekosistem pantai, mencegah abrasi, serta memperkaya keanekaragaman hayati di wilayah pesisir.
“Aksi tanam mangrove ini bukan hanya simbol kepedulian, tapi juga langkah nyata kami untuk menjaga alam. Pulau Tunda memiliki potensi ekosistem laut yang luar biasa, dan kami ingin membantu menjaganya,” ujar koordinator lapangan kegiatan, di sela-sela penanaman.
Penanaman dilakukan di area yang telah mengalami kerusakan akibat abrasi dan minimnya vegetasi penahan gelombang laut. Dengan kolaborasi antara mahasiswa, masyarakat, dan tokoh lokal, kegiatan ini menjadi sarana edukasi sekaligus praktik nyata pelestarian lingkungan.
Tidak hanya menanam, peserta juga diberikan pembekalan singkat tentang pentingnya mangrove dalam menjaga keseimbangan ekosistem pesisir serta manfaatnya bagi masyarakat sekitar, mulai dari menahan ombak, menjaga kualitas air, hingga menjadi habitat berbagai jenis biota laut.
“Kami berharap bibit-bibit yang ditanam hari ini bisa tumbuh dengan baik dan menjadi warisan hijau untuk generasi mendatang,” tambah salah satu peserta.
Bakti Negeri 7 di Pulau Tunda merupakan bagian dari komitmen jangka panjang SINESIA dalam mengangkat potensi lokal, membangun kesadaran ekologis, dan memberdayakan masyarakat pulau-pulau kecil di Indonesia. Melalui aksi penanaman mangrove ini, SINESIA tidak hanya membawa semangat pengabdian, tapi juga membawa harapan akan masa depan lingkungan yang lebih lestari.